LOMBOK TENGAH, Media Buser Bima---Kepolisian Daerah (Polda) NTB terus menggalakkan aksi Bantuan Sosial (Bansos) guna membantu warga korban konflik lahan dampak pembangunan Sircuit Mandalika.
Direktur Intelijen dan Keamanan (Dir Intelkam) Polda NTB, Kombes Pol.Sutrisno, H.R.SH S.I.K, M.Si berharap agar warga dan pemerintah desa bisa sama sama ikut menjaga keamanan dan ketertiban jelang pagelaran even International, World Superbike Championship (WSBK) di Loteng.
"Bansos berupa bantuan sembako ini cara kita bersama saling memahami dan mengerti. Kesulitan ekonomi dan situasi akibat pendemi, mendorong kita harus saling membantu satu sama lain. Selalu ada jalan yang baik jika kita semua saling mengerti,"kata, Kombes Sutrisno kepada kepala Dusun Ebunut dan Dusun Ujung Lauk, Desa Kuta Kecamatan Pujut Loteng, Minggu 7 November 2021.
Ajang WSBK adalah event International yang memiliki dampak ekonomi yang sangat besar tidak hanya bagi Loteng namun juga Porvinsi Nusa Tenggara Barat dan Indonesia. Polda NTB, kata Dir Intelkam terus terjun dan membantu masyarakat bawah yang terkena langsung dampak akibat konflik lahan yang terus masih di fasilitasi pemerintah.
Menurutnya, Bansos merupakan kegiatan yang diperintah Kapolda NTB, Irjen Muhammad Iqbal terus digalakkan untuk membantu sesama utamanya masyarakat terdampak langsung akibat pembangunan Sircuit. Ini cara komunikasi yang baik agar semua pihak bisa memahami penyelenggaraan keamanan mesti butuh kerja bersama. Utamanya masyarakat.
Sejumlah Kepala Dusun lingkar Desa Kuta mengucapkan rasa terimakasih atas perhatian yang tulus dari kepolisian NTB karena membantu meringankan beban warga disela sela memfasilitasi aspirasi warga dengan pihak International Tourism Development Coorporation (ITDC) selaku pihak yang membangun Sircuit dan memfasilitasi penyelenggaraan Moto GP dan WSBK di NTB.
"Kami dan warga sangat berterimakasih atas perhatian bapak kepolisian di Polda NTB. Kami juga dan warga setuju ikut menjaga keamanan dan ketertiban mensukseskan even WSBK tadi pak," ujar, Kadus Ebunut, Rahmad Penye, hari itu.
BB 01