KisaH Nenek 78 Tahun Tingal Sendiri Di GubukDerita
Cari Berita

Advertisement

KisaH Nenek 78 Tahun Tingal Sendiri Di GubukDerita

Rabu, 08 Januari 2020

Foto  Anggota BhabinkamtibmasPolsek Sanggar Briptu Amrul Wahyudin Dan Nenek Hania Ila 

Bima,Media Buser Bima - Kisah seorang nenek parubaya ini sangat prihatinkan. Dengan sekian lama di tinggalkan oleh sang suaminya. Dan ironisnya tidak pernah di kunjungi oleh pihak elemen pemerintah terhadap nenek parubaya ini. Sudah 27 tahun di tinggalkan oleh suaminya. Karna suaminya meninggal dunia..
  
Solihin menceritakan di media ini tentang Nenek Hania ila persoalan kehidupan sehari hari seorang nenek parubaya ini.

Dan tak Lama diceritakan oleh solihin. saat itu juga di pantauan langsung oleh media ini di kediaman nenek hania ila. seorang parubaya dan yang sekian lama suaminya meninggal dunia.
  

Sambutan singkat pj kepala desa. Saya Sangat prihatinkan  dengan keadaan dan kehidupan nenek Hania ila ini. Smoga Segala elemen pemerintah untuk menangani dengan serius persoalan seperti ini karna saya akan mendorong untuk mengkoordinasihkan pada pihak perangkap desa.ucap pj taloko.
  
Hania ila usia umur 78 . Rt 06 Rw 3 dusun salimi desa taloko kecamatan sanggar.kabupaten bima NTB nusa tenggara barat

dengan semua persoalan. Hania ila tersebut usianya beranjang umur (lansia) Lanjut usia (78) dan kedua orang tua ini bukan  suami istri  melainkan adik dan kaka ( puluhan) tahun kini tinggal Digubuk Derita yang sudah puluhan tahun lamanya.ucapnya.

Ungkapan Nenek Hania Ila. Dan juga Sebagai Kepala Keluarga (SKK)  mengatakan bahwa kami   hidup dengan keterbatasan dan kekurangan menjalani hidup dengan ratapan nasib yang di alami oleh kami Bahkan Dan kami hidup tanpa ada perhatian dari Pemerintah Desa (Pemdes), Kecamatan maupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima. Pungkasnya pada senin 06/01/2020).

Dikatakannya, kita satu keluarga menjalani hidup digubuk tersebut sudah cukup lama. Kondisi gubuk yang ditempati hampir rubuh dengan ukuran enam tiang 3x5 meter Rumah yang berdindingkan ayaman bambu yang sudah rapuh dan begitupula atap rumahnya hanya menggunakan sisa-sisa baligo untuk menutup atap genteng yang bocor. ungkapnya.
  
Ucapan Lanjut solihin. Melihat kondisi yang dialami  satu nenek parubaya ini, dan warga yang ada disekitar itu merasa cukup prihatin dan Besar harapan dia kepada Pemerintah Desa (Pemdes) Kecamatan maupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima. agar memerhatikan kondisi rumah warganya saat ini agar dimasukan dalam program bedah rumah.

Besar harapan kita Pemudah kepada Pemerintah Desa (Pemdes) Kecamatan maupun Pemerintah Daerah (Pemda) Bima, supaya bisa memerhatikan kehidupan masyarakat yang tidak mampu seperti yang dialami oleh  Nenek hania ila ini. harap warga setempat, solihin. pada senin  /06/01/2020/

Kepedulian seorang anggota  polsek sanggar Briptu Amrul Wahyudi. bhabinkantibmas desa taloko kecamatan sanggar kabupaten Bima dan tentunya cukup prihatin dengan keadaan gubuk tempt tinggalnya, apalagi beliau tinggal seorang diri dan juga dengan usia yang sangat rentan, itulah mengapa saya hadir disitu, saya akan perjuangkan untuk nenek hania perbaikan rumah kumuh menjadi layak huni. saya sudah koordinasi dengan  pemerintah desa agar anggaran untuk beda rumah atau program perbaikan rumah kumuh dari Desa yg termasuk ke program ska prioritas tentunya nenek hania ini sanga layak mendapatka bantua tersebut. untuk itu saya selaku bhabinkatibmas di desa taloko akan memperjuagkan program itu untuk nenek hania sampai benar benar terealisasi.ucap bhabinkantibmas

Lanjut dia
Menurutnya,  dalam pelaksanaan Program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) oleh Pemerintah Daerah, harus benar-benar memerhatikan masyarakat yang membutuhkan program itu, agar penerima manfaat tidak salah sasaran. Pungkasnya bhabinkantibmas

Tim  Buser Bima