Bima, Media BuserBimaNTB.Com - Pemerintah Desa (Pemdes) dan BPD Desa Rasabou Kecamatan Bolo Kabupaten Bima NTB menolak beras busuk yang disalurkan pemerintah melalui Bulog Bima pada Senin (15/12). Penolakan beras tersebut dikuatirkan akan menimbulkan penyakit ketika dikonsumsi oleh masyarakat selaku penerima manfaat.
Wakil Ketua BPD Desa Rasabou, Sudirman, mengatakan, beras yang disalurkan oleh Bulog Bima berbau apek (busuk, red), warna kemerahan dan berkutu. Kondisi seperti itu menandakan beras tersebut tidak layak dikonsumsi.
"Kita kuatir beras tersebut menimbulkan penyakit. Sehingga kita tolak," ujar Sudirman, Selasa (16/12).
Kata Sudirman, kita sudah periksa beras yang didistribusikan oleh Bulog Bima, sekitar 70 persen bau busuk, banyak kutu dan warna berubah.
"Kita tidak asal tolak, tapi sudah diperiksa kondisi beras tersebut," tuturnya.
Ia menyampaikan, pihak Bulog Bima atau instansi terkait secepatnya menggantikan dengan beras yang bagus dan layak dikonsumsi. Hal tersebut harus dilakukan supaya penerima manfaat dapat merasakan bantuan.
"Kami minta beras busuk segera diganti dengan beras layak dikonsumsi. Supaya penerima manfaat dapat merasakan bantuan atau program pemerintah," pinta Sudirman.
Senada dengan Wakil BPD, Kepala Desa (Kades) Rasabou, Suaidin SH, membenarkan beras ditolak lantaran tidak layak dikonsumsi.
"Sesuai koordinasi dengan pihak terkait, beras akan diangkut kembali," beber Kades.
Suaidin menambahkan, secepatnya Bulog Bima menyalurkan beras yang bagus atau layak dikonsumsi. Supaya penerima manfaat bisa menggunakan atau mendapatkan haknya.
"Jumlah beras yang disalurkan sebanyak 1. 626 sak. Per saknya seberat 10 kg," tutup Kades.
BB 01



