![]() |
Foto Bersama Ketua MUI Arsyad Abdullah selesai melaksanakan ibadah sholat Jum'at di Masjid Miftahul Jannah, di Desa O'o Kabupaten Dompu |
Kabupaten
Dompu,Media Buser Bima-Pelaksaan sholat Jum'at berbeda dari biasa di Masjid
Miftahul Jannah, di Desa O'o Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, (21/02/2020 ).
Warga
berduyun duyun datangi masjid tidak hanya melaksanakan ibadah Jum'at rutin
saja. Namun, mengikuti pengajian dan ceramaah dari Majelis Ulama Indonesia
(MUI). Masyarakat juga berkumpul guna mendeklarasikan semangat persatuan dan
menolak segala bentuk tindakan atau faham radikal.
"Dulu
Dusun O'o dikenal sebagai tempat berkembangnya faham radikal. Namun, seiring
dengan kesadaran masyarakat serta majunya informasi, kondisi itu berubah. Tak
ada gesekan dan tidak ada lagi faham radikal atau tindakan intoleransi
lainnya," kata, Sekdes O'o yang juga ketua Khilafatul Muslimin Desa O'o
Ismail Aidin,S.Pdi, dalam ceramahnya.
Ismail menegaskan,”
warga kini memiliki kesadaran tinggi memahami arti dalam menegakkan aqidah dan
perbedaan beragama. Karena itulah, warga menjuluki desa O'o sebagai desa
berkah,”tegasnya
Ketua MUI
Arsyad Abdullah Menyampaikan,”dalam cermah agamanya bertajuk menolak segala
bentuk radikalisme dan intoleran dan terorisme, menegaskan bahwa munculnya
faham radikal lebih disebabkan karena masyarakat tidak mau menerima perbedaan,”ujarnya
Lanjut Ketua
MUI Memaparkan,”merupakan cara pandang yang salah. Padahal perbedaan itu
sunnatullah dan karunia, jika saling menghargai dan menghormati, maka tidak
akan ada intoleransi dan radicalism,’’paparanya
"Marilah
kita senantiasa meningkatkan ketaqwaan, silahkan yang bekerja sebagai petani
agar menjadi petani yang baik, pedagang menjadi pedagang yang baik. Dunia
ibarat tempat bercocok tanam dan semua ada pertanggung jawabannya,"
imbuhnya.
Suasana
pengajian dan ibadah Jum'at semakin semarak dan riuh ketika MUI setempat
didampingi seluruh tokoh masyarakat dan agama mendeklrasikan pernyataan sikap
bersama yang berisi
"KAMI
MASYARAKAT DESA O’O YG BERTAQWA DAN BERBUDAYA, MENOLAK SEGALA BENTUK FAHAM
RADIKAISME, INTOLERANSI DAN TERORISME YANG DAPAT MENGGANGGU KERUKUNAN BERAGAMA,
BERMASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA".
Pesan dari
masyarakat O'o ini bisa dimaknai sebagai pesan bersama dari Dompu untuk NTB dan
NTB untuk Indonesia. Setidaknya 250 jamaah yang hadir dari berbagai elemen
siang itu bergandengan tangan untuk menjaga dan merawat Islam dalam bingkai
Pancasila dan NKRI,”tutupnya
Red Buser
Bima