Purwakarta, | Buserbimantb.com - Pembongkaran paving blok di area trotoar di jalan raya Mr.Dr. Kusuma Atmaja ( Kaum ) menuai sorotan tajam dari berbagai kalangan. Pasalnya, pekerjaan tersebut disebut sebagai kegiatan pemeliharaan rutin berdasarkan Rencana Anggaran Biaya (RAB), padahal kondisi paving blok di lokasi masih terlihat baik.Senin,(17/2025).
Proyek ini tercatat dengan Nomor Kontrak: SPK/PL/APBD.PEMEL/PPK/DPUTR/2025, dengan judul pekerjaan “Pemeliharaan Jalan Trotoar Paket 5” dan total anggaran sebesar Rp197.707.000,00, yang bersumber dari APBD Kabupaten Purwakarta tahun 2025.
Ketua Ormas DPC Banaspati Kabupaten Purwakarta, Dd, turut angkat bicara menanggapi pekerjaan tersebut. Ia menyebut bahwa kondisi ini mencerminkan lemahnya pengawasan terhadap proyek-proyek infrastruktur di daerah
“Miris, Pemda Purwakarta kini seperti bola liar bagi para pengusaha. Banyak proyek yang kualitasnya kurang memadai. Contohnya, saat Bupati Purwakarta Om Zein melakukan sidak ke proyek benteng Cirangkong dan beberapa lokasi lainnya, ditemukan banyak kejanggalan di lapangan,” ujar Dd kepada awak media.
Menurutnya, kehadiran Bupati Purwakarta, Om Zein, di lapangan bukan sekadar pencitraan, tetapi bentuk komitmen untuk memastikan pengerjaan proyek benar-benar sesuai dengan spesifikasi teknis.
Namun, dugaan bahwa sejumlah pihak ketiga merasa aman karena tidak menyangka bupati akan turun langsung ke lokasi proyek, membuat sebagian pekerjaan dilaksanakan secara asal-asalan.
Di lapangan, tim media menemukan sejumlah kejanggalan pada proyek pemeliharaan trotoar tersebut. Beberapa paving blok yang masih dalam kondisi baik justru tidak dibongkar, bahkan banyak yang rusak saat proses pembongkaran. Diduga, hal itu dilakukan agar bisa tidak diganti dengan material baru dan memperkecil volume pekerjaan.
Menariknya, sebagian paving yang sudah dibongkar justru dipasang kembali dalam kondisi bekas, menimbulkan pertanyaan mengenai efisiensi dan transparansi penggunaan anggaran.
Pihak pelaksana proyek diketahui merupakan CV. Mecca Angga Cipta, yang menurut pantauan media, kurang memperhatikan pengawasan lapangan selama pelaksanaan pekerjaan. Saat awak media mencoba mengonfirmasi kepada pihak pemenang tender, perwakilan perusahaan belum dapat ditemui.
Menurut salah satu pekerja di lokasi, “Enggak tentu, Bos mah paling juga enggak terjadwal datang ke lokasi,” ucapnya singkat.
"Anggarannya besar, tapi pekerjaan hanya sebatas pemasangan ulang paving blok di sepanjang jalan itu. Tidak ada kejelasan berapa meter panjang yang diganti baru. Bisa jadi ada potensi praktik pengurangan material,” tambah Dd.
Masyarakat Desa Cicadas pun diimbau untuk ikut mengawasi jalannya proyek agar tidak terjadi penyimpangan dalam penggunaan anggaran publik.
“Harapan kami, pemerintah segera melakukan uji kualitas dan sidak langsung ke lapangan. Karena dana hampir dua ratus juta rupiah bukan jumlah kecil untuk sekadar pekerjaan pemeliharaan,” tutupnya.
( red / Team )