Sumbawa Barat, Media Buser Bima - Sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kabupaten Sumbawa Barat dengan tegas menyoroti oknum mafia bisnis yang diduga memprovokasi masyarakat serta membangun indeks persepsi negatif terhadap investasi PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).
Oknum ini, diduga menjadi beking yang menggerakkan provokasi sehingga merusak citra PT AMNT untuk memuluskan syahwat bisnis yang ingin di penuhi PT AMNT.
"Misalnya, main dalam bisnis calo tanah smelter dan bandara Kiantar dan raup keuntungan sangat besar. Mungkin ini perusahaan tidak mau lagi bekerjasama dengan oknum tersebut makanya melakukan aksi provokasi dan membekingi kegiatan yang merusak citra PT AMNT," tegas, Ketua LSM Liner KSB Bulyadi Bory dalam keterangan persnya, Rabu (13/6/2023).
Selain itu, dirinya mendukung penuh proses IPO PT AMNT melantai dengan lancar di bursa efek Jakarta.
"Kami juga mendorong pemerintah KSB, Provinsi NTB serta Pempus memastikan kepentingan lokal tenaga kerja dan pengusaha lokal untuk di kembangkan agar investasi berjalan aman, lancar serta menguntungkan semua pihak," ujarnya.
Senada dengan Bulyadi, Tony Marga Sekjen Liner menyayangkan pihak pihak yang justru memberi ruang para preman berkedok pebisnis ini, untuk cawe cawe kepada AMNT.
"Seharusnya para pihak termasuk AMNT tidak justru memberi ruang oknum pengusaha luar yang hanya ingin menukar rente dari bisnis dalam AMNT. Kami tak terima kepala kami digadai dan dijual," ujarnya, ngotot, Selasa malam.
Ia meminta, AMNT harus terbuka dan transparan kepada masyarakat siapa sebenarnya oknum pengusaha luar, yang diduga membuat situasi merusak citra AMNT, tapi tujuannya untuk nilai tawar ke perusahaan. Contohnya issue masalah CSR.
"CSR ribut dituntut dan diaudit. Karena tidak dinikmati masyarakat. Protes bahkan sampai kemana mana, ke pusat. Tapi tak ada hasil hingga kini," pungkasnya.
Sebelumnya, dikutip kontan.co.id (31/5/2023) Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali kedatangan calon emiten yang bergerak di bidang pertambangan logam yaitu PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).
Perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan tembaga ini berpotensi meraup dana segar Rp 12,93 triliun dari rencana penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) di BEI. Sebab, dalam aksi korporasi tersebut, AMMN melepas sebanyak-banyaknya sebesar 7,28 miliar atau sebanyak-banyaknya sebesar 10% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
BB 01