Lampung Timur, Media Buser Bima - Terdapat sebuah gagasan dalam rangka pembangunan pengembangan Objek Wisata Puncak Tamiang Desa Sukadana Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur.
Perihal itu disampaikan langsung oleh Hi. M., Yusuf HR Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Timur kepada Wartawan Media ini.
Gagasan itu berjudul Menghidupkan Ibukota Sukadana Dengan Kawasan Pariwisata Terpadu atau Policy Brief yang diinisiasi oleh Ahmad Suryanto (43).
"Ini ada gagasan bagus," kata Hi. M., Yusuf HR Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Timur pada Rabu, 26 Mei 2021 jam 11.39 WIB.
Dilain pihak, Ahmad Suryanto sang penggagas mengatakan gagasan itu sekedar pemikiran kemungkinan dapat diadopsi para pihak terkait.
"Ya, itu sekedar pemikiran, barangkali bisa diadopsi para pihak terkait," tutur Ahmad Suryanto kepada Wartawan Media ini pada Selasa, 26 Mei 2021 pukul 13.29 WIB.
Rupanya, Ahmad Suryanto pejabat fungsional atau Widyaiswara pada Kantor UPT Badan SDM Kementerian Pertanian Wilayah Sumatera Bagian Selatan yang beralamat di Haji Mena Natar Lampung.
"Saya sendiri saat ini masih berupaya kalau bisa pindah tugas ke Pemkab Lamtim, barangkali tenaga dan fikiran saya akan bisa lebih bermanfaat," katanya.
Pokok Gagasan, Agrowisata Durian, Wisata Sejarah Peningggalan Perang Dunia II (Markas Jepang) dan Pembangunan Museum Sejarah Kejayaan Lada Hitam Sukadana.
Latar Belakang, Sukadana sebagai Ibu Kota perlu citra yang makin baik: ramah, meriah dan menggambarkan optimisme masa depan Lampung Timur.
Salah satu jalan yang diyakini bisa menciptakan suasana di atas adalah dengan “menghidupkan kegiatan pariwisata.
Potensi pariwisata yang cukup “masuk akal” untuk dipilih dikembangkan di Ibu Kota Sukadana dan diperkirakan akan menarik minat wistawan diantaranya adalah:
Pengembangan Agrowisata Durian terintegrasi dengan lada,
Pengembangan Wisata Sejarah Peningggalan Perang Dunia II (Markas Jepang) dan Pembangunan Museum Sejarah Kejayaan Lada Hitam Sukadana yang digarap secara terpadu.
Penjelasan Singkat, agrowisata durian terintegrasi dengan lada dengan potensi di 6 desa di sekitar Ibukota Sukadana yaitu:
Desa Nyampir Kec. Bumi Agung.
Desa Bumi Tinggi Kec. Bumi Agung.
Desa Lehan Kec. Bumi Agung.
Desa Sukadana (induk) Kec. Sukadana.
Desa Sukadana Jaya Kec Sukadana.
Desa Sukadana Tengah Kec Sukadana.
Wisata sejarah Peninggalan Perang Dunia II adalah berupa situs Markas Jepang, yang menggambarkan betapa strategis Sukadana di Masa Silam.
Ketaknya di Desa Sukadana, tepatnya di area Bukit / Gunung Tamiang. Selama ini, potensi keindahan alam dan wisata sejarah tersebut belum banyak diekplorasi.
Posisinya yang berada di ketinggian (1.600 meter diatas permukaan laut) bisa melihat view kawasan Kabupaten Lampung Timur dan akan lebih terasa indah pada saat petang menjelang matahari tenggelam.
Museum Sejarah Kejayaan Lada Hitam Sukadana, museum Kejayaan Lada Hitam Sukadana (Sukadana Black Pepper), sebaiknya diletakkan di sekitar pasar lama Sukadana sebagai pusat perdagangan penting di masa silam.
Kawasan museum ini akan sangat baik jika diintegrasikan dengan wisata perairan/ wisata perahu kuno sebagai alat transportasi air pada masa lalu yaitu terletak sepanjang "Way Sukadana" yang dimulai di sekitar "pelabuhan" di dekat pasar lama Sukadana menuju hilir.
Pada masa lalu, jalur transportasi ini menghubungkan Sukadana dengan dunia luar, yaitu ke arah hilir menuju Way Pegadungan, Muara Cabang di Sungai Way Bungur, Laut Jawa menuju Pelabuhan di Banten dan wilayah-wilayah perdagangan luar lainnya.
Desa-desa yang dilintasi di masa kini diantaranya :
1. Desa Muara Jaya Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur,
2. Desa Tambah Dadi Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur,
3. Desa Taman Endah Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur,
4. Desa Tegal Yoso Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur,
5. Desa Tanjung Kesuma Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur,
6. Desa Tegal Ombo Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur,
7. Desa Toto Projo Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur,
8. Desa Tanjung Tirto Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur.
Penutup, mengingat pengembangan tiga poin kegiatan itu berada dalam satu kawasan yaitu di sekitar Ibu Kota Sukadana, maka manajemen perencanaan hingga berjalannya kelak sebaiknya dikelola dalam satu Komando Manajemen.
Koordinasi lintas Dinas, secara bersama-sama hendaknya bisa berjalan dengan baik, setidaknya meliputi Bappeda, Dinas Pariwisata dan Dinas Pertanian serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Secara teknis, pembagian tugas bisa dibagi berdasarkan core bussines masing-masing badan/ Dinas, perencaan mungkin bisa dihandle oleh Bappeda.
Aspek penumbuhkembangan Kelompok-Kelompok Masyarakat Sadar Wisata (Pokdarwis) dihandle oleh Dinas Pariwisata dan terkait pengembangan kawasan Agrowisata Durian dan Lada, kegiatan haruslah dibawah kordinasi Dinas Pertanian.
Dibuat di Bandar Lampung, pada 20 Mei 2021 oleh Ahmad Suryanto - Putra Sukadana. (RK/AS)
BB 01